Friday, October 19, 2012

86. Mengintip Sistem Business Intelligent Audy

audi 1024x716 86. Mengintip Sistem Business Intelligent Audy
Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini, Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.

Bila dilakukan dengan baik, business intelligence dapat dipergunakan dengan baik dalam pengambilan keputusan perusahaan. Salah satu contohnya adalah Audi yang sekian lama telah menggunakan teknologi baik dalam operasionalisasi dan juga pengembangan produk perusahaan. Untuk memperbaiki efisiensi dalam perakitan mobilnya, Audi berusaha mengoptimalisasi penggunaan database perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

Sebagaimana yang kita ketahui, Audi menyasar pasar mobil mewah di berbagai negara. Perusahaan memprioritaskan pengembangan teknologi, keamanan, desain, dan visi premium. Audi selalu berusaha mencari cara untuk memperbaiki efisiensi produksi namun juga mengutamakan kualitas pelayanan konsumen. Karena setiap unit produksi dibuat berdasarkan pemesanan terlebih dahulu sesuai dengan keinginan konsumen, maka Audi menggunakan sistem intelligence agar dapat mengontrol sistem produksinya dengan baik sehingga produk dipastikan sampai ke tangan konsumen tepat waktu. Sistem intelligence ini dapat memberikan gambaran perubahan tren permintaan konsumen dan tentu saja akan berpengaruh pada sektor produksinya.

Audi mencoba mengadakan survei besar-besaran mengenai tingkat kepuasan konsumen di tahun 1999. Riset ini cukup memberikan tantangan pada perusahaan karena perlu mengakses database konsumen, melalui proses yang cukup memakan waktu, dan berbiaya tinggi. Hasil riset ini menunjukan bahwa 95 persen konsumen menyatakan berniat membeli mobil dengan model yang sama. Mengetahui hal ini, Audi sadar bahwa mereka membutuhkan akses yang lebih baik lagi pada informasi ini. Audi berkomitmen untuk memperbaiki metode pengumpulan data, proses analisa, dan peningkatan investasi pada business intelligence-nya.

Setelah berjalan dengan baik, sistem ini memungkinkan perusahaan dapat beroperasional dengan baik. Semua departemen dalam perusahaan dapat memanfaatkan sistem ini dengan baik. Misalnya seperti departemen research and development yang memanfaatkan hal ini untuk melakukan evaluasi pada desain baru, memperbaiki keputusan, dan meneliti target di pasar yang lain. Informasi ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan konsumen agar produk perusahaan lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
Artikel ini diadaptasi dari Business Intelligence karangan Elizabeth Vitt, Michael Luckevic, dan Stacis Misner

No comments: