Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Bila dilakukan dengan baik, business intelligence dapat dipergunakan
dengan baik dalam pengambilan keputusan perusahaan. Salah satu contohnya
adalah Audi yang sekian lama telah menggunakan teknologi baik dalam
operasionalisasi dan juga pengembangan produk perusahaan. Untuk
memperbaiki efisiensi dalam perakitan mobilnya, Audi berusaha
mengoptimalisasi penggunaan database perusahaan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan.
Sebagaimana yang kita ketahui, Audi menyasar pasar mobil mewah di
berbagai negara. Perusahaan memprioritaskan pengembangan teknologi,
keamanan, desain, dan visi premium. Audi selalu berusaha mencari cara
untuk memperbaiki efisiensi produksi namun juga mengutamakan kualitas
pelayanan konsumen. Karena setiap unit produksi dibuat berdasarkan
pemesanan terlebih dahulu sesuai dengan keinginan konsumen, maka Audi
menggunakan sistem intelligence agar dapat mengontrol sistem produksinya
dengan baik sehingga produk dipastikan sampai ke tangan konsumen tepat
waktu. Sistem intelligence ini dapat memberikan gambaran perubahan tren
permintaan konsumen dan tentu saja akan berpengaruh pada sektor
produksinya.
Audi mencoba mengadakan survei besar-besaran mengenai tingkat
kepuasan konsumen di tahun 1999. Riset ini cukup memberikan tantangan
pada perusahaan karena perlu mengakses database konsumen, melalui proses
yang cukup memakan waktu, dan berbiaya tinggi. Hasil riset ini
menunjukan bahwa 95 persen konsumen menyatakan berniat membeli mobil
dengan model yang sama. Mengetahui hal ini, Audi sadar bahwa mereka
membutuhkan akses yang lebih baik lagi pada informasi ini. Audi
berkomitmen untuk memperbaiki metode pengumpulan data, proses analisa,
dan peningkatan investasi pada business intelligence-nya.
Setelah berjalan dengan baik, sistem ini memungkinkan perusahaan
dapat beroperasional dengan baik. Semua departemen dalam perusahaan
dapat memanfaatkan sistem ini dengan baik. Misalnya seperti departemen
research and development yang memanfaatkan hal ini untuk melakukan
evaluasi pada desain baru, memperbaiki keputusan, dan meneliti target di
pasar yang lain. Informasi ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan
pelayanan konsumen agar produk perusahaan lebih sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen
Artikel ini diadaptasi dari Business Intelligence karangan Elizabeth Vitt, Michael Luckevic, dan Stacis Misner
No comments:
Post a Comment