Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Untuk membuat terobosan dalam industri, kita dapat melihat contoh
dari IKEA. Perusahaan ini didirikan di Swedia pada tahun 1943.
Perusahaan membuat furnitur siap rakit, dijual di toko yang berlokasi di
wilayah pinggiran. Toko dibuat dengan luas sehingga dapat menghadirkan
banyak sekali pilihan produk dan juga tempat parkir bagi konsumen. Di
dalam toko disediakan katalog sebagai pengganti tenaga penjual dalam
menjelaskan produk. IKEA melakukan pengemasan dengan baik dan praktis
yang tidak hanya mengurangi biaya pengiriman dan penyimpanan, tetapi
memungkinkan pembeli mengambil sendiri barang dari toko dan memudahkan
membawanya ke rumah. Dengan sistem ini, konsumen tidak perlu lama
menunggu pengiriman barang dari perusahaan.
IKEA memiliki keunggulan dalam membuat kebijakan mengenai koordinasi
dengan desain produk yang terintegrasi. Di industri, biasanya banyak
pebisnis furniture yang tidak memiliki persediaan yang banyak, memiliki
toko sendiri, dan memilih katalog sebagai media utama memberikan
informasi kepada konsumen. Semua kegiatan dan kebijakan saling terkait
satu sama lain dan berbentuk rantai kegiatan yang menyatu. Tentu saja
ada beberapa kompetitor yang berusaha meniru cara bisnis. Namun tidak
ada satu pun yang berhasil meniru dengan baik. Perusahaan lain tidak
dapat hanya meniru salah satu atau sebagian praktek bisnis saja karena
hanya akan menambah pengeluaran tanpa ada nilai tambah yang seimbang.
Sampai saat ini, sejak IKEA menjadi pionir dari strategi bisnis ini
belum ada satu perusahaan pun yang dapat menyaingi keberhasilan bisnis
ini.
Dalam perancangan kebijakan, IKEA memegang teguh tiga prinsip sebagai berikut:
- IKEA harus dapat menjalankan bisnisnya dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi
- Semua aktivitas inti terkoneksi satu sama lain dan dilakukan secara konsisten. Dengan demikian, kompetitor akan sulit meniru model bisnis perusahaan
- Aktivitas perusahaan dilakukan dengan pengelompokan yang tidak umum dan sedapat mungkin sulit dilakukan oleh pesaing. Pengelompokan ini kemudian dapat diterapkan dalam pembuatan katalog produk.
IKEA memberi pelajaran kepada kita tentang pembuatan model bisnis
yang baik dan dapat sustainable. Rantai aktivitas pengerjaan dibuat
sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. IKEA mengkombinasikan
dengan baik antara sumber daya dan kompetensi yang dimiliki. Perusahaan
selalu mengutamakan kualitas baik namun dengan harga yang terjangkau
konsumen.
Artikel ini diadaptasi dari buku Good Strategy and Bad Strategy oleh Richard P. Rumelt
No comments:
Post a Comment