Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Apakah dalam membangun brand awareness dibutuhkan budget
yang besar? Tidak selalu, Häagen Dazs pernah membuktikan hal ini bahkan
sebelum internet dikembangkan oleh pihak militer Amerika. Häagen Dazs
pertama kali muncul di public tahun 1989 di Eropa. Saat itu Eropa sedang
menghadapi resesi ekonomi, industri yang stagnan, dan pasar yang telah
matang. Di industri telah ada Unilever, Nestlé dan beberapa pemain kecil
yang rajin beriklan, memiliki awareness yang tinggi dan menguasai pasar supermarket Eropa.
Häagen Dazs masuk ke pasar dengan produk dengan es krim yang tebal,
krim yang lebih banyak, dan lebih mahal dari rata-rata industri. Harga
produk ditetapkan sebanyak 30-40 persen lebih banyak dari kompetitor
paling dekatnya bahkan 9 kali lebih banyak daripada produk kelas di
bawahnya. Perusahaan menarget konsumen yang telah mapan dan cukup
dewasa. Positioning yang diambil adalah produk yang menawarkan
kegairahan, kesenangan yang dapat dinikmati sepanjang tahun. Nama
produknya sendiri menggambarkan ciri negara skandinavia yang
mencerminkan produk yang alami dan segar.
Grand Met (pendiri Häagen Dazs) mencoba jalur yang tidak biasa dalam
mempromosikan produk. Grand Met tidak mengeluarkan program iklan
besar-besaran, justru membuka tempat penjualan di beberapa tempat
strategis yang sering dilewati orang. Kafe ini dibuat sedemikian rupa
sehingga memiliki suasana ekslusifitas, kualitas, kebersihan, dan
alamiah. Karena banyak orang yang melewati daerah tersebut. Häagen Dazs
memanfaatkannya dengan menawarkan sampel dan mengupayakan agar atmosfer
kafe selalu terlihat positif.
Program sample juga dilakukan dengan mensponsori beberapa acara
kebudayaan terutama yang berhubungan dengan seni yang memiliki nilai
kultural tinggi seperti opera, sehingga hal ini meningkatkan brand image.
Di acara-acara ini, Häagen Dazs pun memberi sample pada orang yang
tepat sasaran. Häagen Dazs juga didorong masuk ke dalam industri hotel
dan restaurant berkualitas tinggi, mereka menjual hanya pada hotel dan
restaurant yang menampilkan Häagen Dazs dalam menu. Sebagai program
tambahan, Häagen Dazs memberikan voucher pada konsumen untuk makanan
pada tempat tersebut.
Saat masuk ke pasar supermarket, Häagen Dazs menyediakan kulkas
pendingin khusus sehingga terlihat berbeda dan cukup menonjol. Desain
kulkas dibuat semenarik mungkin sehinga menarik perhatian konsumen
supermarket. Pengenalan produk juga melibatkan program iklan dengan
biaya rendah dengan menggunakan iklan hitam putih yang terinspirasi film
“9 ½ weeks”. Iklan ini juga dibantu oleh pembuatan CD music yang dibuat
karena iklan ini. CD ini terjual sebanyak 400.000 keping.
Hasilnya, dengan biaya hanya sebesar 1 juta dollar, brand awareness
di pasar Amerika meningkat di atas 50 persen. Nilai penjualan di Eropa
meningkat dari 10 juta dollar menjadi 180 juta dollar dalam waktu hanya
lima tahun. Dan kini Häagen Dazs menjadi merek ternama di pasar es krim
premium.
Artikel ini diadaptasi dari buku Brand Leadership karangan David A.Aaker dan Erich Joachimsthaler
No comments:
Post a Comment