Friday, October 19, 2012

82. Nescafe Gold Blend’s Storytelling

Nescafearoma 1024x668 82. Nescafe Gold Blends Storytelling
Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini, Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Pada tanggal 7 Desember 1992, 30 juta orang menonton episode 12 dari serial Nescafe Gold Blend. Program ini adalah salah satu kampanye iklan paling populer di Amerika pada masa itu. Kesuksesan kampanye ini karena keberhasilan Nestle menambahkan unsur drama dan dapat menyentuh hati para pendengarnya. Hasilnya dapat terlihat dari peningkatan penjualan . Pada November  1987, penjualan meningkat sebanyak 12 persen meningkat kembali sebanyak 60 persen dalam beberapa tahun berikutnya (tahun 1996).

Semua ini bermula sejak Nestle merancang pengembangan produk dan promosi yang sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Pada akhir tahun 1980-am, Nestle bekerja sama degan agen periklanan McCann Erickson untuk menghasilkan ide kreatif baru dengan tujuan dapat menjangkau pendengar dengan ruang lingkup yang lebih luas lagi. Agensi periklanan menyediakan kapabilitas yang dibutuhkan perusahaan saat mengkomunikasikan produk mereka.

Produk Gold Blend sendiri diluncurkan pada pertengahan tahun enam puluhan. Perusahaan menggunakan teknologi pembekuan terbaru yang dapat menyediakan produk dengan tingkat kelembutan yang baik, kaya akan rasa, dan dijual dengan harga premium. Promosi yang dilakukan memfokuskan pada kualitas baik yang ada dalam produk.

Permasalahannya, meskipun Nescafe Gold Blend memiliki kinerja yang baik berkualitas tinggi, produk ini kurang menjangkau pembeli kopi dalam jumlah besar. Produk hanya berhasil menarik minat sebagian kecil peminum kopi. Padahal saat itu perilaku konsumen terus menunjukan perkembangan yang baik bagi konsumsi kopi. Selama tahun 1980 sampai dengan 1990 an, peningkatan standar hidup mengalami peningkatan jumlah konsumen yang bersedia mengonsumsi produk lebih banyak. Fenomena ini menjadi momentum Nestle untuk meningkatkan angka penjualan sekaligus market share di industri.

Serial iklan ini dibagi menjadi dua fase. Fase pertama dimulai November 1987 dibarengi dengan pengembangan perbaikan kampanye pemasaran. Fase kedua dimulai pada bulan November 1993, pada fase kedua kampanye ini berhasil menarik minat target pendengar dari kalangan muda. Pada awalnya fase pertama ini direncanakan akan dibuat enam episode. Namun setelah mendapat respon yang sangat baik, kampanye ini diperpanjang menjadi 12 episode selama lima setengah tahun. Selain itu juga melibatkan novel unik (novel tanpa karakter) yang menjadi best seller novel saat itu. Keberhasilan buku ini membawa tradisi tambahan untuk Gold Blend, promosi dengan tema romantic yang diaktifkan setiap hari Valentine. Untuk versi CD-nya, penjualan Gold Blend mencapai tiga esar penjualan album selama dua minggu (dirilis tahun 1993).

Kampanye ini sangat berhasil, program iklan yang satu ini dicari-cari oleh konsumennya. Konon pada waktu itu ada yang berusaha menyogok pihak agensi dan karyawan Nestle untuk mengetahui apa yang akan terjadi di episode berikutnya. Pada akhir 1993 seri pertama ini ditutup dengan kompilasi dari semua episode dan sekaligus bagian terakhir.
Serial kedua dimulai dengan enam episode dan lagi-lagi berhasil berkinerja baik pada aspek awareness, penampilan, keterlibatan, dan penjualan. Pertumbuhan penjualan lebih dari 60 persen dari volume sebelum kampanye dilakukan. Pada tahun 1996, Gold Blend berhasil menguasai 13 persen total pangsa pasar.

Kisah ini membuktikan bahwa penjualan produk kualitas baik dapat didongkrak oleh kampanye promosi dan penerapan intelligence marketing yang bagus. Pada masa kini, produk seringkali berkaitan erat dengan gaya hidup . Banyak orang yang melakukan pembelian produk dengan tujuan agar hidup mereka lebih praktis dan mudah. Iklan dapat mempengaruhi dan membentuk persepsi konsumen untuk mengembangkan rasa baru dan produk yang lebih menarik. Bila konsumen menjadi pelanggan perusahaan, sudah menjadi kewajiban pengusaha untuk secara berkelanjutan memperbaiki produk agar dapat menemui ekpektasi konsumen yang lebih tinggi lagi.
Artikel ini diadaptasi dari The Times 100: Business Case Studies

No comments: