Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Familiar dengan merek Samsung? Sebagian besar dari kita tentu sering
melihat produk-produk Samsung dari berbagai varian mulai dari perabot
rumah tangga, alat komunikasi, sampai dengan produk canggih seperti
laptop. Namun tahukah Anda Samsung telah menjalani perjalanan yang
panjang untuk sampai ke titik saat ini.
Samsung dulu dikenal sebagai produk kelas bawah untuk beberapa jenis
produk seperti perekam video kaset, televisi, dan microwave. Namun kini
Samsung menjadi merek terkenal yang sejajar dengan merek lain dari
Jepang dan negara barat seperti Amerika dan Jerman. Varian produk
Samsung juga dapat dikatakan sangat lebar mulai dari laptop, DVD,
telepon seluler, TV flat, dan berbagai lini produk lainnya.
Selama beberapa dekade awal, Samsung sebenarnya produsen kelas dua.
Salah satu produknya yang terkenal adalah Sanyo. Sanyo ini adalah produk
jiplakan dari Sony dan Mitsubishi namun dengan harga yang lebih murah.
Sebetulnya kinerja keuangan perusahaan cukup baik saat itu, namun mulai
pada tahun 1997, Samsung memutuskan untuk melakukan perubahan terutama
pada hal image produk dan perusahaan. Perusahaan mencoba untuk
memproduksi barang dengan kualitas yang lebih bagus dan merek yang
memiliki kesan lebih baik.
Langkah yang diambil kemudian, Samsung melakukan perubahan dalam
iklan dan promosi. Program baru “DigitAll: Everyone’s Invited” hendak
memberi kesan menyenangkan, canggih, dengan harga terjangkau. Sebelumnya
Samsung menggunakan jasa 55 agen periklanan, dengan iklan ini
perusahaan memutuskan untuk mengkonsolidasikannya menjadi satu. Lebih
dari 900 juta dana dikeluarkan pada program komunikasi dan promosi
global termasuk billboard di Times Square dan Olimpiade. Iklan Samsung
dirancang untuk meningkatkan meningkatkan awareness dan juga image
perusahaan. Dengan menampilkan “snow woman” – wanita salju, wanita
berparas menarik yang menebarkan kesan ekspensi dan anggun pada
pendengar.
Samsung juga mensponsori Olimpiade sebagai langkah strategi
repositioning, Tujuan promosi di event ini tertuang dalam kalimat
“menyediakan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan pada pecinta
Olimpiade, atlet, dan keluarganya” dan “mempertunjukkan majunya
teknologi digital perusahaan dengan memberikan kesempatan pada penonton
untuk menyentuh dan merasakan produk yang akan diluncurkan.”
Spot pertemuan di arena Olimpiade menjadi pusat promosi bagi para
sponsor. Di tempat ini, sponsor menyediakan pertunjukan hiburan setiap
hari, peralatan atlet, pameran produk masa depan, sambungan telepoon
gratis, dan hiburan bentuk lainnya. Lebih dari 240.000 orang mengunjungi
spot ini selama 16 hari penyelenggaraan event. Dan hasilnya, 74 persen
dari pengunjung menyatakan bahwa setelah mengunjungi spot tersebut
mereka memiliki kesan yang lebih positif pada merek Samsung, dan 76
persen menyatakan keinginannnya untuk membeli produk Samsung di masa
datang.
Selain itu internet juga tergabung pada program komunikasi Samsung.
Perusahaan mensponsori 50 website ternama seperti Fortune.com,
Forbes.com, BusinessWeek.com, CNN.com, EW.com, dan berbagai publikasi
bisnis lainnya. Dan dapat kita lihat beberapa tahun belakangan,
produk-produk Samsung semakin banyak kita temui baik pada perangkat
rumah tapi juga di ruang publik seperti restaurant, cafe, bandara, dan
tempat lainnya. Merek elektronik seperti Samsung dan LG mulai
menunjukkan tajinya dalam persaingan industri elektronik. Menurut
InterBrand’s Best Global Brand Awards 2011, Samsung naik dua peringkat
ke urutan 17.
Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat dulunya Samsung itu
produk kelas dua. Apakah mungkin merek China yang sekarang diasosiasikan
sebagai produk jelek akan mengikuti jejak Sony, Samsung, dan merek
ternama lainnya?
Artikel ini diadaptasi dari Advertising and Promotions: An Integrated Marketing Communications Perspectives 6th edition karangan George E. Belch dan Michael A. Belch
No comments:
Post a Comment