Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Yamaha Piano adalah contoh keberhasilan praktek membangkitkan kembali
produk yan telah mengalami penurunan pasar. Pada sekitar tahun 1980-an,
Yamaha telah berhasil menguasai 40 persen pangsa pasar piano secara
global. Namun sayangnya pasar ini mengalami terus penurunan sebanyak 10
persen setiap tahunnya dan ditambah lagi produsen perusahaan Korea yang
berbiaya rendah masuk ke pasar. Situasi yang cukup sulit dihadapi
perusahaan pada waktu itu dimana secara industri mengalami masa suram
sementara kompetitor justru masuk dan bermain dalam pasar yang sama.
Yamaha berusaha membangkitkan pasar melalui pengembangan produknya
bernama Yamaha Disklavier. Produk ini mulai diluncurkan pada Januari
1988 dengan fungsi yang menyerupai Yamaha Piano namun dilengkapi dengan
sistem kontrol elektronis. Sistem ini didasarkan kombinasi dari
teknologi digital dan elektronik. Produk juga dapat merekam lagu yang
dimainkan dengan perangkat tersebut dengan persis. Lebih jauh lagi,
produk ini dapat melakukan beberapa kostumisasi seperti pengaturan
tempo, penggantian kunci nada yang digunaakan, dan penggantian beberapa
suara.
Dengan kemampuan seperti ini, produk menawarkan berbagai manfaat
untuk kalangan professional. Berbagai fungsi pada produk ini dapat
digunakan untuk memproduksi musik tersendiri. Dengan produk yang
memungkinkan penggunanya melakukan kostumisasi ini, pemakai dapat
melakukan eksplorasi secara lebih menyeluruh. Produk ini juga dapat
memudahkan proses pengguna untuk mempelajari alat musik ini secara lebih
mendalam.
Yamaha mengulang sejarahnya setelah pada tahun 1920 berhasil membawa
atau menyediakan musik ke rumah-rumah. Yamahan kemudian berhasil
mengembangkan kembali produk sehingga dapat memberikan nilai tambah unik
lainnya dengan melakukan beberapa penyesuaian. Dengan produk ini,
Yamaha berhasil melakukan revitalisasi industri yang sebelumnya telah
mengalami penurunan.
Sebagai gambaran, tiga tahun setelah produk ini diluncurkan dan
dihargai 9.000 sampai dengan 25.000 dollar ini berhasil menjadi market
leader dan berkontribusi sebesar 20 persen penjualan Yamaha. Penjualan
produk sangat meroket ketika George Gerswin menggunakan Yamaha
Disklaviern saat memainkan lagu “Swanee”. Hal yang menarik di sini,
lebih dari setengah pembelinya tidak bermain piano. Pertunjukan pemain
professional inilah yang memicu pembelian produk persuahaan. Saat itu
muncul anggapan bahwa produk Yamaha ini membuat piano tradisional
menjadi usang.
Kita dapat perhatian di sini, mungkin bila perusahaan lain dihadapkan
situasi yang sama yaitu penurunan pasar dan semakin banyaknya pesaing.
Perusahaan lain mungkin akan bereaksi dengan menghemat berbagai biaya,
melakukan penambahan fitur sebagai diferensiasi, atau melakukan
divestasi. Yamaha justru membuat terobosan produk dengan menciptakan
ceruk pasar baru dengan potensi produk tinggi dan daya saing kuat
dibandingkan pesaing.
No comments:
Post a Comment