Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Pada tahun 1970, Richard Brandson bersama dengan beberapa rekannya
mendirikan Virgin Records, sebuah perusahaan rekaman kecil di London
yang diikuti oleh toko retailnya pada tahun 1971 di Oxford. Mereka milih
nama Virgin karena dianggap mencerminkan kondisi mereka saat itu yaitu
usia muda dan kurangnya pengalaman dunia bisnis. Dalam waktu 13 tahun,
perushaan berkembang dan mengembangkan jaringan toko rekaman dan menjadi
perusahaan label independen terbesar di Inggris dengan menggandeng
beberapa artis ternama seperti Phil Collins, Sex Pistols, Mike Oldfield,
Boys George, dan Rolling Stones. Pada tahun 1990 an bisnis retail ini
tumbuh menjadi beberapa ratus toko Virgin di seluruh dunia
Pada tahun Februari 1984, seorang pengacara muda mengajukan proposal
kepada Richard Brandson untuk memulai maskapai penerbangan baru. Dewan
direksi menentang ide tersebut, namun Richard memiliki persepsi lain. Ia
percaya bahwa pengalaman perusahaan dalam bidang hiburan dapat
memberikan nilai tambah pada bisnis penerbangan. Menurutnya, ia memiliki
anggapan bahwa industri penerbangan tergolong membosankan, Ia terpacu
untuk membuat perusahaan yang attraktif dan menawarkan kesenangan pada
pengalaman selama terbang.
Virgin juga menawarkan value untuk setiap produk yang dikeluarkan.
Perusahaan mencoba untuk menyediaan semua kelas penerbangan denga
kualitas terbaik dengan biaya minimal. Pada tahun 1997, Virgin Atlantic
Airways telah melayani 30 juta penumpang dan penjualannya sendiri
mencapai 3.5 milyar dollar dan menjadi pemain kedua dalam industri
penerbangan
Kesuksesan Virgin adalah hasil dari buah pemikiran dan insting
Richard Brandson, Richard memilih untuk masuk ke dalam industri
penerbangan, memiliki visi jangka panjang, kualitas dan kewirausahaan
dari tim manajemen, dan peruntungan yang baik. Dan didukung oleh value
dan asosiasi dari core brand Virgin yaitu kualitas jasa, inovasi,
kesenangan, dan value for money.
Model bisnis Virgin sendiri terkesan blak-blakan. Perusahaan masuk ke
dalam pasar yang telah penuh dengan persaingan dengan karakter pasar
yang penuh dengan birokrasi dan tidak responsive pada permintaan
konsumen. Sementara Virgin dipersepsikan sebagai maskapai underdog yang
peduli, berinovasi, dan menyampaikan alternative yang menarik pada
konsumen.
Merek Virgin dipersepsikan lekat dengan inovasi pelayanan dan nilai
serta aksi dari Richard Branson. Virgin dianggap memiliki rasa humor
yang tinggi, sosok underdog yang menyerang pemain mapan, dan memiliki
kompetensi tinggi dengan kualitas pekerjaan yang baik didukung standar
yang tinggi. Virgin memiliki karakter tersendiri yang beda dengan yang
lain. Karakter perusahaan kuat tertancap di benak banyak konsumennya di
banyak negara.
Kadang untuk masuk pada pasar yang telah stabil dan stagnan, pemain
baru harus membawa keunikan yang berbeda dari para pemain di pasar yang
dituju. Kekontrasan menjadi hal yang penting sehingga konsumen merasakan
diferensiasi yang dimiliki perusahaan dibanding pesaingnya. Value yang
ditawarkan juga berbeda dan memiliki karakter tersendiri.
Artikel ini diadaptasi dari buku Brand Leadership karangan David A.Aaker dan Erich Joachimsthaler
No comments:
Post a Comment