Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Perubahan dalam lingkungan seringkali menyulitkan perusahaan. Bila
perusahaan tidak mampu mengatasi dan merespon dengan baik, bisa jadi
operasionalisasi perusahaan dapat terganggu dalam jangka pendek atau
bahkan dapat membuat bangkrut persahaan dalam jangka panjang contohnya
seperti Kodak bangkrut yang salah satu alasannya tidak dapat berinovasi
dengan baik sesuai dengan perubahan lingkungan.
Pada kali ini, akan menarik bila kita mengamati apa yang pernah Avon
hadapi di masa lalu mengenai perubahan lingkungan. Avon didirikan tahun
1886 dab bergabung menjadi California Parfume di tahun 1916. Avon
menggunakan tenaga wanita dalam penjualan produknya, mereka disebut Avon
Ladies. Para Avon Ladies ini mencapai jumlah sebesar 40 juta. Umumnya
mereka menjual produk pada kenalan, teman, saudara, dan tetangganya.
Selain itu pendekatan yang dilakuka adalah penjualan langsung (direct
selling) pada konsumen dimana mereka memperlihatkan produk, mengambil,
dan mengantar pesanan. Dengan penjualan langsung, Avon tidak perlu
bersaing dengan para kompetitor untuk mendapatkan ruang jual pada toko
dan merayu pedagang untuk menjual produknya. Penjualan langsung ini juga
membuat konsumen menjadi nyaman, dan konsumen juga mendapat nasihat
perawatan atau pun rekomendasi langsung dari temannya. Sistem ini
berjalan cukup baik dan mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Namun perubahan terjadi pada tahun 70-80 an dimana semakin banyak
wanita yang menyadari bahwa mereka perlu bekerja di luar rumah. Hal ini
menyulitkan bagi para Avon Ladies, mereka menjadi sulit bertemu dengan
calon konsumen. Selain itu, isu juga datang dari tenaga Avon Ladies
sendiri. Banyak Avon Ladies yang memutuskan bahwa mereka membutuhkan
jenis pekerjaan yang full time. Hal ini menyebabkan turn over yang
sangat tinggi bahkan mencapai 200 persen. Dengan berkurangnya tenaga
penjual ini, pembeli juga kesulitan untuk memperoleh produk dan akhirnya
Avon banyak menderita lost sales. Selain itu banyak kompetitor
yang masuk ke industri seperti Amway, Mary Kay Cosmetic, dan Tupperware
yang juga banyak menarik tenaga-tenaga part time untuk penjualan
barang. Perubahan juga datang dari sisi konsumen yang pada saat itu baik
terjadi mobilitas populasi Amerika sehingga baik pelanggan dan penjual
sering berpindah. Untuk itu akan sangat sulit untuk membangun basis
pelanggan yang loyal.
Untuk mengatasi hal ini, Avon menunjuk James E. Preston sebagai
pimpinan eksekutif untuk melakukan banyak perubahan. Strategi pemasaran
perusahaan mengalami perubahan dengan memfokuskan perusahaan pada bisnis
intinya yaitu menjual kosmetik, wewangian, dan perlengkapan mandi.
Selain itu juga memangkas harga produk secara signifikan.Avon juga
membuat katalog dan nomor bebas pulsa untuk direct selling. Menaikan
insentif penjualan (namun diubah kembali karena dianggap tidak sesuai
dengan budaya perusahaan).
Hasilnya penjualan antara 1992 sampai dengan 1996, penjualan dan laba
Avon meningkat sedikit. Pihak manajemen Avon memutuskan akanmengunakan
penjualan melalui ritel dengan cara konvensional juga dengan sistem
waralaba. Sampai saat ini Avon terus berusaha mengembalikan masa
kejayaan perusahaan di masa lalu dengan berbagai perubahan baik secara
taktis ataupun strategis. Perubahan lingkungan dapat membawa dampak
positif ataupun negatif pada perusahaan. Belajar dari Avon, perusahaan
harus dapat mengidentifikasi dan mengambil tindak lanjut dengan tepat
sebelum terlambat.
Artikel ini diadaptasi dari buku Princples of Marketing 9th edition karangan Philip Kotler dan Gary Amstrong
No comments:
Post a Comment