Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Mungkin ada baiknya di seri 100 classic marketing stories, kita
selipkan beberapa studi kasus pemasaran dalam negeri. Beberapa
perusahaan membuat kebijakan, strategi, dan langkah taktis yang tidak
hanya berdampak pada konsumennya saja namun juga merubah peta persaingan
di industri. Beberapa di antaranya masih kita nikmati sampai saat. Bila
pergi ke luar rumah, terutama pada pusat bisnis dan perbelanjaan kita
seringkali melihat billboard-billboard yang mempromosikan
tabungan-tabungan berhadiah dari berbagai bank. Namun tahukan Anda bahwa
semua ini dipicu oleh program dari BCA yang dinamakan Tahapan (Tabungan
Hari Depan BCA).
Program ini berasal dari Mochtar Riady yang saat itu menjabat sebagai
direktur utama BCA. Idenya sebenarnya cukup sederhana, bagaimana agar
BCA dapat menarik dana masyarakat dalam skala besar yang tadinya uang
itu disimpan di bawah bantal dimasukan ke rekening bank. Sebagai
gambaran, ketika diluncurkan, nasabah BCA berjumlah sekitar 500 ribu
dengan dana yang terkumpul sekitar Rp 500 milliar. Hanya dalam waktu
kurang dari setahun kemudian, BCA sanggup meraup dana hingga mencapai Rp
1 triliun. Dan pada tahun 2005, dana kelolaan ini melonjak hingga
mencapai Rp 60 trilliun dengan jumlah nasabah lebih dari 6 juta orang.
Selama perjalanan 16 tahun itu, BCA telah memberikan hadiah bagi lebih
dari 100 ribu nasabahnya.
Program tabungan ini berhasil mengalahkan program tabungan yang
sedang populer pada saat itu yaitu Tabanas. Di awal kemunculannya,
Tahapan BCA langsung menawarkan hadiah sebesar Rp 500 juta, angka yang
cukup besar saat itu. Langkah pemberian hadiah ini sebenarnya bukan
praktik baru dan telah lama berlangsung di industri consumer goods Indonesia. Di industri consumer goods,
pelanggan dan calon pelanggan bukan hanya menginginkan manfaat
fungsional dan manfaat emosional langsung dari produk, namun juga
manfaat emosional yang tidak langsung yang salah satu di antaranya
hadiah. Hal ini lah yang dibawa BCA ke industri perbankan saat itu. Cara
ini dinilai cukup efisien dan efektif bila dibandingkan membiayai bunga
deposito yang secara tren naik pada saat itu.
Tahapan BCA ini juga digunakan sebagai alat pemasaran yang efektif
untuk mendapatkan dan mempertahankan nasabah selain sebagai instrument
untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Kemudian pada
perkembangannya, banyak bank lain membuat program serupa yang menawarkan
hadiah-hadiah menarik untuk konsumen.
No comments:
Post a Comment