Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Pembaca tentu familiar dengan merek Kratingdaeng. Merek ini cukup
populer di Indonesia dan beberapa negara di Asia terutama pada beberapa
tahun yang lalu. Di beberapa negara, merek minuman ini dikenal juga
dengan nama Red Bull dan beroperasi di beberapa negara dunia. Namun
tahukah Anda cerita di balik ini sebelum produk ini masuk ke pasaran.
Semua bermula pada awal tahun 1970-an, ketika Dietrich Mateschitz
mengunjungi negara Asia selama beberapa lama. Selama kunjungannya, ia
memerhatikan bahwa banyak manajer Asia yang memiliki kebiasaan minum
sejenis sirup sebelum meeting. Tujuannya agar tetap terjaga dan dapat
berkonsentrasi selama meeting atau acara yang panjang. Dia pun membuat
kategori produk ini sebagai minuman berenergi.
Ia membawa temuan ini ke Austria dan mencoba mengembangkan produk ini
dan mulai memperkenalkan minuman yang diberi merek “Red Bull”.
Perusahaan menetapkan positioning produk ini sebagai minuman yang
menyediakan energi dalam kegiatan olahraga yang membutuhkan konsentrasi
dalam lingkungan yang dinamis seperti ski salju, sepeda gunung, panja
tebing, dan olahraga otomotif. Kebijakan inilah yang menuntun perusahaan
terjun pada arena Formula 1 sebagai sponsor.
Formula 1 dianggap sebagai olahraga yang menarik media dengan
penonton skala besar internasional berjumlah lebih dari 350 juta orang
pada saat itu. Formula 1 juga dianggap sebagai kendaraan promosi yang
baik untuk membawa merek kuat untuk menawarkan kesempatan baik diekspos
media.
Bagi pihak tim tentu mengharapkan kucuran dana yang besar untuk
menunjang kegiatan operasional. Sedangkan sponsor mencari pengembalin
yang besar dari investasi. Dan dipercaya ada interaksi positif antara
sponsor dan media berkaitan dengan investasi pada bidang olahraga.
Semakin banyak publikasi dan cakupan pemberitaan pada televisi akan
semakin memberikan daya tarik yang besar pada pihak sponsor.
Banyak sponsor juga tidak hanya memanfaatkan ruang iklan tetapi juga
meningkatkan interaksi antara perusahaan dan konsumen selama
penyelenggaraan Grand Prix. Dengan banyak berinteraksi dengan konsumen
dengan baik dan menyediakan membuat konsumen senang, pihak sponsor
termasuk Red Bull percaya dengan kegiatan ini merek perusahaan terangkat
dan meningkatkan loyalitas konsumen.
Apakah investasi ini sebenarnya membuahkan hasil? Banyak perusahaan
pesaing memilih media promosi lain yang memakan dana lebih sedikit. Tapi
yang jelas Red Bull berhasil menembus pasar di beberapa negara dan
lambing dua banteng merah beradu ini familiar di banyak konsumen.
Artikel ini diadaptasi dari buku Marketing Communication 2nd edition karangan Chris Fill
No comments:
Post a Comment