Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Di masa lalu, masa datang, atau saat ini mungkin Anda pernah
mendengar perang media antara perusahaan atau perusahaan dengan media
publikasi. Seringkali respon ini menjadi sangat penting karena dapat
menentukan nasib perusahaan di masa datang. Untuk itu ada baiknya kita
belajar dari pengalaman Suzuki dalam menghadapi publisitas yang buruk
pada salah satu produknya.
Pada tahun 1988, majalah Amerika berjudul “Consumer Reports”
menyerang produk Suzuki yang bermerk Samurai. Ini adalah produk pertama
dimana Consumer Reports menyatakan ahwa produk ini tidak layak
dipasarkan dan sebaiknya di-recall dari pasaran. Hal ini merupakan isu
yang sangat fital untuk perusahaan karena Samurai adalah produk
satu-satunya Suzuki di Amerika saat itu, bila recall tersebut
benar-benar terjadi, bisa jadi operasional Suzuki tidak dapat berlanjut
lagi di Amerika.
Awal kasus ini dimulai ketika majalah Consumer Reports mengeluarkan
laporannya yang didukung video yang menunjukan bahwa Suzuki Samurai
tidak stabil. Hal ini dijabarkan majalah pada suatu konferensi pers yang
mengundang berbagai media yang relevan. Pada konferensi ini American
Suzuki Motor Corporation dan konsultan PR “Roger & Associates” telah
mengambil langkah antisipatif dengan mengutus beberapa staff untuk
menghadiri acara dan mendistribusikan pengumuman pada media yang
menyatakan bahwa perusahaan memberikan respon melalui satelit sehingga
konsumen dan media dapat mendengar kasus ini dari dua sisi.
Dengan minimnya pengetahuan perusahaan pada tuduhan Consumer Reports
pada produk, Suzuki memberikan respon dengan merilis video dan
ditrasmisikan melalui satelit tiga jam setelah konferensi pers Consumer
Reports. Informasi ini kemudian dibahas pada acara berita televisi pada
malam harinya dan dimuat pada surat kabar keesokan harinya. Dan dalam
waktu 48 jam, perusahaan dan perusahaan PR nya mendapat panggilan
telepon dari lebih dari 1.200 reporter.
General Manager Suzuki saat itu, Douglas Mazza sadar bahwa komunikasi
dengan karyawan dan dealer adalah vital bagi perusahaan sehingga ia
memutuskan memberikan respon secara personal dengan menyebarkan surat
pemberitahuan dan pesan yang direkam dengan kamera. Seminggu setelah
pengumuman Consumer Reports, Suzuki mengadakan konferensi pers dua arah
di Los Angeles dengan para reporter di New York dan Detroit. Pada
intinya, Douglas menyatakan bahwa laporan Consumer Reports sangat bias
dan sama sekali tidak akurat. Untuk itu majalah Consumer Reports harus
mempertanggungjawabkan laporan yang ditulis.
Pada konferensi pers ini, Douglas memberikan testimonid dari
sumber-sumber terpercaya seperti perusahaan konsultan engineering yang
mengadakan hasil riset dengan metode yang sama seperti yang dilakukan
Consumer Reports. Hasilnya terbukti bahwa produk Samurai cukup aman dan
baik untuk dikendarai. Reporter antusias dalam konferensi pers ini,
untuk sesi tanya jawabnya saja memakan waktu lebih dari sejam. Konsumen
dan media saat itu mendengar cerita dari dua sisi, pertama adalah dari
sisi produsen yang mengklaim bahwa produk memiliki produk yang
berkualitas dan kedua dari media yang terpercaya.
Hasilnya strategi Suzuki berjalan dengan baik. Surat kabar Los
Angeles Time menyatakan bahwa laporan penjualan Suzuki sekitar 6.000
unit pada masa biasa dan terpukul menjadi 1.000 unit pada saat Consumer
Reports mengeluarkan. Penjualan kembali bahkan jauh melebih rata-rata
menjadi 12.000 setelah Suzuki mengadakan langkah serangan balik melalui
jalur PR dan didukung promosi dan program insentif gencar.
Artikel ini diadaptasi dari buku The Marketer’s Guide to Public Relations karangan Thomas L. Harris
No comments:
Post a Comment