Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Pada pertengahan than 1980-an, Quaker Oats membuat inisiasi program
pemasaran untuk mempromosikan manfaat kesehatan dari konsumsi Quaker
Oats. Dasar dari program promosi ini adalah hasil riset antara
universitas dan perusahaan yang menemukan bahwa oats adalah makanan
sehat yang dapat mengurangi kolesterol, tekanan darah, dan mengatur
kadar gula dalam darah.
Langkah pertama yang dilakukan Quaker adalah mengedukasi tenaga
medis, kesehatan professional, dan juga opinion leader dalam industri
kesehatan. Kegiatan ini ditujukan agar Quaker mendapat dukungan dari
kalangan medis. Lebih jauh lagi Quaker menjelaskan manfaat dari
produknya pada acara American Dietetic Association yang melibatkan
10,000 ahli diet. Kemudian perusahaan membuat pamflet berisi resep
makanan sehat sebanyak 1.5 juta kopi yang didistribusikan pada
masing-masing pasien dari ahli diet di acara tersebut.
Pada tahun 1988, Quaker mengembangkan program untuk meningkatkan
kembali pemahaman konsumen pada manfaat dari produk perusahaan. Dalam
program ini ditekankan resiko kolesterol dengan kemungkinan munculnya
penyakit jantung coroner. Program ini berusaha meningkatkan kesadaran
orang Amerika akan pentingnya memerhatikan tingkat kolesterol dan
berusaha menguranginya dengan metode diet. Program promosi ini pun
didukung dengan kampanye iklan dimana Quaker membuat berbagai iklan
dengan slogan-slogan yang menekankan manfaat Oats seperti “Oats for
life.. it’s the right thing to do.” Selain itu perusahaan juga membuat
berbagai pameran-pameran di beberapa pusat perbelanjaan. Lebih dari
75.000 orang mengunjungi pameran dan mendapat berbagai material
informasi seperti buku panjuan diet untuk menurunkan kolesterol. Program
Quaker ini menjadi stimulus utama untuk pola hidup sehat pada tahun
1988.
Namun pada Januari 1990, New England Journal of Medicine
mempublikasikan hasil riset dimana ditemukan bahwa beberapa produk Oats
tidak memberikan manfaat yang lebih baik daripada produk-produk sejenis
lainnya sehingga anggapan masyarakat saat itu banyak yang keliru.
Laporan riset ini mendapat perhatian dari media dan publikasinya
tersebar luas di kalangan masyarakat. Beberapa acara TV mengangkat topik
ini dalam acara dan beberapa majalah, salah satunya Business Week juga
membahas topik serupa.
Quaker bereaksi dengan cepat dengan mengeluarkan pernyataannya.
Seperti ahli nutrisi Oats yang menyatakan bahwa produk perusahaan telah
terbukti selama lebih dari 25 tahun bahwa produk memiliki manfaat yang
penting yaitu dapat menurunkan kolesterol. Ahli nutrisi ini
mempertanyakan metode penelitian yang dilakukan. Beberapa hari kemudian,
perusahaan membuat iklan halaman penuh pada tujuh surat kabar dengan
headline “Quaker Oat Bran Can Help Reduce Cholesterol. Look at 27 Years
of Research.” Pada iklan ini juga mencantumkan hasil riset ilmiah yang
dilakukan dari tahun 1963 sampai dengan 1988. Quaker menunjukan bahwa
hasil risetnya adalah bukti nyata dari orang yang telah mengonsumsi
produknya selama puluhan tahun dan berhasil menunjukan manfat
positifnya.
Pada saat itu, sebagai akibat dari hasil riset New England Journal of
Medicine, ekspektasi konsumen pada produk Oats sempat turun dan
berdampak pada tingkat penjualan. Pada saat itu penjualan perusahaan
sempat turun sebanyak 50 persen dan membuat perusahaan berusaha keras
untuk kembali mengedukasi dan meyakinkan kembali konsumen untuk
mengonsumsi produk mereka. Dan akhirnya secara perlahan dapat
mengembalikan kepercayaan yang pernah mereka dapatkan dari konsumen.
Pelajaran yang perlu kita ambil di sini adalah bagaimana keyakinan
dan persepsi konsumen dapat berubah dalam waktu singkat walaupun telah
mengonsumsi produk perusahaan dalam waktu yang lama. Untuk itu
perusahaan dengan reputasi yang telah terbangun dengan baik sebaiknya
memiliki fungsi marketing intelligence yang baik dalam perusahaan agar
dapat mencegah atau mengurangi dampak buruk terhadap publikasi negatif
pada perusahaan.
Artikel ini diadaptasi dari buku The Marketeers Guide to Public Relations karangan Thomas L. Harris

No comments:
Post a Comment