Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Beberapa jenis produk sehari-hari yang sering dibeli memiliki cara
pemasaran yang berbeda dengan produk yang lain. Karena seringnya
konsumen melakukan pembelian, perilaku konsumen terpola dengan sangat
baiknya sehingga pembelian produk dilakukan secara “otomatis”. Ketika
kehabisan barang, konsumen akan membeli kembali produk dengan ukuran dan
merek yang sama dengan pembelian terakhir dan sebelum-sebelumnya. Apa
contoh dari produk semacam ini? Sebutlah pasta gigi, sikat gigi, sabun
cuci. Sebagian besar memang tergolong barang convenience goods yang
sering dibeli. Karena perilaku konsumen seperti ini akan sulit bagi
perusahaan yang baru masuk ke pasar dan juga perusahaan yang bukan
market leader dalam upayanya menggeser posisi puncak.
Hal inilah yang dialami Eveready beberapa tahun yang lalu. Eveready
berupaya untuk meningkatkan awareness konsumen pada merek Energizer
sehingga konsumen dapat mengingat Eveready ketika akan melakukan
pembelian. Harapannya, dalam konsumen akan beralih menggunakan produk
perusahaan secara perlahan. Pihak manajemen perusahaan membutuhkan
sesuatu yang dapat menarik perhatian konsumen sekaligus memperlihatkan
kehandalan produk energizer.
Setelah melewati beberapa diskusi internal, Eveready memperkenalkan
icon yang cukup dikenal khalayak banyak dalam program promosinya kelinci
Energizer. Pada program ini dihadirkan kelinci kecil, mekanis, memakai
sandal dan kacamata hitam. Sambil memukul drum, narator dalam iklan
menyatakan “Nothing can outlast the Energizer. It keeps going and going
and going…” Program iklan ini berhasil meningkatkan brand awareness dari
merk dan juga penjualan produk perusahaan.
Dalam beberapa kasus, perusahaan memang terkadang memakai icon.
Penggunaan icon yang baik memang dapat memudahkan konsumen mengingat
program promosi perusahaan. Icon ini dapat ditampilkan beberapa kali
pada iklan atau bahan promosi yang berbeda-beda. Bila dilakukan dengan
tepat, icon akan menancap dengan lama pada ingatan konsumen. Sebagai
contoh kita tentu mengingat tokoh anak laki dan perempuan pada Hoka-hoka
Bento, Colonel Sanders pada KFC, dan masih banyak lainnya. Namun
penggunaan icon ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena harus
sejalan dengan image dan kebijakan perusahaan.
Artikel ini diadaptasi dari buku Consumer Behavior karangan Wayne D. Hoyer dan Deborah J. MacInnis
No comments:
Post a Comment