Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Saat ini Nokia memang tidak lagi mendominasi pasar telepon seluler di
berbagai pasar dunia. Namun akan menarik untuk kita bila mengupas
bagaimana kinerja dan langkah yang dilakukan Nokia pada saat melakukan
ekspansi ke banyak negara dan menjadi market leader di banyak segmen
telepon seluler. Masa kejayaan Nokia berlangsung mulai sekitar tahun
2000-an sampai dengan sekitar pertengahan dekade yang lalu. Nokia
menjadi leader di industri telepon seluler dengan memiliki merek kelima
tertinggi di dunia menurut Interbrand. Market share Nokia melonjak cukup
tajam pada masa itu, sebagai gambaran pada tahun 1997 Nokia memiliki 19
persen market share dan pada tahun 2001 berhasil menguasai 37 persen.
Pada saat yang sama berhasil mempertahankan margin dan tingkat
profitabilitas yang baik dalam industri, kegagalah industri dan krisis.
Nokia didirikan pada tahun 1865, pada awalnya merupakan produsen pulp
dan kertas. Beberapa waktu kemudian Nokia bertransformasi menjadi
perusahaan telekomunikasi. Perusahaan selalu berusaha berinovasi,
desain, dan memiliki visi ke depan. Komitmen berinovasi dan investasi
masa depan selalu dilakukan Nokia, dikombinasikan dengan ketangguhan
operasional dan investasi besar pada merek perusahaan. Aktivitas penting
lainnya adalah dengan membina semua stakeholdernya. Perusahaan secara
jelas mendefinisikan stakeholdernya yaitu: karyawan, konsumen, supplier,
pemegang saham, pemerintah, dan organisasi non pemerintah, media, dan
komunitas dimana bisnis berbada dan pihak lain yang dipengaruhi oleh
keberadaan Nokia.
Nokia memberi perhatian khusus pada kalangan muda. Secara sistematis,
Nokia berusaha untuk mendengarkan dan berusaha mempelajari kelompok
sosial ini, mengintegrasikan feedback dari kaum muda dalam proses
inovasi dan visi di masa datang. Nokia juga berusaha untuk membangun
pengembangan ilmu hidup dan kesempatan pada kaum muda. Untuk karyawan
muda, Nokia berusaha untuk membangun keahlian yang dibutuhkan perusahaan
seperti pemikiran kreatif, pengambilan keputusan yang cepat, dan
individu yang memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang terjadi di
lingkungan mereka.
Pada April 2000, Nokia dan IYF bekerja sama dan melibatkan dana yang
besar disebut “Make a Connection” Program ini berfokus memperbaiki
kesempatan kaum muda untuk memperoleh pendidikan yang baik dan ilmu
hidup. Program ini dilakukan di 17 negara dengan melibatkan kaum muda
lokal. Program ini berhasil di beberapa negara, beberapa komunitas
terbentuk secara alami dengan adanya program ini. Selain itu berbagai
komunitas juga bersedia bekerja sama dengan Nokia dengan misi melakukan
perubahan di masing-masing lingkungan dimana mereka berada. Selain
berguna untuk masyarakat, dengan adanya program ini Nokia memperoleh
informasi berbagai even, pengamatan perilaku kaum muda yang sedang
berkembang, dan akses ke berbagai sumber daya yang dibutuhkan
perusahaan.
Saat ini Nokia sedang berjuang melawan kompetisi terutama dari
produsen telepon seluler yang memakai aplikasi Android, Apple, dan juga
Blackberry. Keputusannya yang mematikan Meegoo sebagai operating system,
lebih memilih bekerja sama dengan Microsoft dibandingkan memakai
Android mengundang pertanyaan banyak pihak. Langkah dan kebijakan Nokia
di masa depan masih menarik untuk diperhatikan. Apakah Nokia akan
berhasil merajai kembali pasar telepon seluler? Ini masih menjadi
pertanyaan yang belum dapat terjawab.
Artikel ini diadaptasi dari buku “The Art of Pricing” karangan Rafi Mohammed
No comments:
Post a Comment