Friday, October 19, 2012

66. GE yang Pernah Mengalami Peremajaan

GE 1024x693 66. GE yang Pernah Mengalami Peremajaan
Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini, Marketeers membagikan  100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.

Banyak orang yang mengetahui bahwa General Electrics adalah salah satu perusahaan yang disegani dunia. Perusahaan memiliki nama besar dan banyak dikenal di berbagai negara, General Electric menikmati harga premium bertahun-tahun, GE juga dikenal sebagai perusahaan dengan kualitas baik di industri.  General Electrics berhasil membangun tingkat kepercayaan konsumen. Produk perusahaan dipercaya memiliki kualitas dan dapat diandalkan. Ini alasan mengapa konsumen berkeinginan membayar lebih untuk hal-hal ini.

Reputasi perusahaan dibuat mulai pada tahun 1960-an. Beberapa pengamat mengandaikan perusahaan sebagai lukisan antik yang memiliki nilai tersendiri. Slogan yang dibuat sejak lama “We Bring Good Things to Life” terus digunakan pada tahun 1980-an dan 1990-an. Hal ini juga cukup membantu ketika organisasi melakukan akuisisi, perusahaan yang hendak diakuisisi justru menginginkan bagian dari organisasi tersebut.

Namun beberapa tahun kemudian, General Electric mengalami perlambatan pertumbuhan. Harga saham perusahaan turun sebanyak 50 persen. Perusahaan menjadi sulit untuk berinovasi, pertumbuhan yang dipicu dari dalam organisasi berlangsung dengan lambat terutama dalam hal pengembangan teknologi.

Direksi mengambil kebijakan strategis  dengan menyatukan bagian marketing dan research untuk bekerja bersama. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat memahami dengan baik apa yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana perusahaan dapat memberikan produk yang sesuai. Tim manajemen juga mengambil langkah tidak populer dengan memutuskan tidak lagi menggunakan slogan perusahaan yang populer tersebut.

Tim direksi mencoba membuat beberapa rebranding pada produk dengan tujuan merefleksikan image perusahaan yang mengutamakan perkembangan teknologi. Tim direksi juga memutuskan untuk melakukan upaya untuk melembutkan image dan mengusahakan agar perusahaan tampak lebih kontemporer.

Dari kasus ini kita belajar bahwa perusahaan dengan reputasi dan berusia panjang kadangkala perlu penyegaran sebelum konsumen jenuh dengan image perusahaan. Perubahan memang selalu diperlukan agar perusahaan dapat tumbuh. Hasil dari upaya GE terlihat pada tahun pertama dimana persepsi konsumen pada GE sebagai perusahaan yang inovatif meningkat sebesar 35%, persepsi sebagai perusahaan penyedia solusi berteknologi tinggi meningkat sebanyak 40%, dan konsumen juga memiliki anggapan bahwa GE adalah perusahaan yang inovatif (meningkat sebanyak 50%).
Artikel ini diadaptasi dari buku The Case for B2B branding karangan Bob Lamons

No comments: