Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Gillette adalah perusahaan yang sangat terkenal di seluruh dunia akan
pisau cukurnya. Mulai dari titik awal yaitu tahun 1901 yang didirikan
pendirinya King Camp Gillette sampai saat ini, Gillette sangat identic
dengan pisau cukur. Perusahaan ini juga dikenal melakukan inovasi dan
pengembangan terus menerus termasuk pada bentuk dan gaya alat cukur yang
dipasarkan.
Meski sangat sukses di pasar konsumen pria, Gillette pernah mengalami
kesulitan dalam menembus pasar konsumen wanita. Pada pertengahan tahun
1990 an, produk seperti deodoran dan krim pencukur sangat sulit dijual
di pasar ini. Penjualannya mencapai 27 persen dari penjuala produk
perawatan personal tetapi hanya dapat menyumbang 11 persen laba
operasional.
Kegagalan ini disebabkan karena Gillette tidak melakukan analisa
konsumen dengan baik sehingga perusahaan tidak dapat menghubungkan
produk dengan kebutuhan pembeli dengan baik. Dalam kasus ini, Gillettee
gagal mengetahui pentingnya pengembangan produk untuk pasar konsumen
wanita. Mereka memperlakukan pasar pria dan wanita dengan sama,
menawarkan produk yang tidak berbeda jauh dengan cara serupa.
Kondisi saat itu, konsumen pria dan konsumen wanita memiliki
perbedaan dalam adaptasi penggunaan perawatan diri. Pria telah mencapai
titik nyaman dalam konsumsi produk sehingga masih puas dengan produk
yang beredar saat itu, sementara wanita masih mencoba-coba berbagai
merek untuk memenuhi kebutuhan mereka yang spesifik. Sebagian produk
seperti shampo dan krim kulit bahkan didominasi oleh remaja perempuan
yang memiliki karakteristik memiliki tingkat loyalitas yang rendah pada
merek.
Analisa Gillette yang kurang cermat pada pasar wanita menyebabkan,
perusahaan membuat aplikasi strategi dan taktik yang salah dalam
menghadapi pasar konsumen wanita. Kesalahan mulai dari cara
mensegmentasi, targeting, positioning, sampai dengan cara melakukan
pendekatan penjualan pada pasar.
Pengalaman Gillette memberi pelajaran yang sangat berarti. Sebelum
meluncurkan produk ke pasar, perusahaan harus mengenai terlebih dahulu
perilaku konsumen yang dituju, bagaimana kebiasaan dan preferensi
mereka, cara yang cocok agar early adaptors dari pasar mau mencoba
produk. Namun perlu dicatat, analisa konsumen ini tidak dilakukan hanya
pada awal perencanaan tetapi dilakukan secara terus menerus selama
produk masih hendak beredar di pasar konsumen.
Artikel ini diadaptasi dari Consumer Behavior and Marketing Strategy 4th edition karangan J. Paul Peter dan Jerry C. Olson
No comments:
Post a Comment