Friday, October 19, 2012

73. Industri Penerbangan Menunjukan Arti Kerja Sama

northwest 1024x614 73. Industri Penerbangan Menunjukan Arti Kerja Sama
Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini, Marketeers membagikan  100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.

Mulai pada tanggal 1 Januari 1997, berbagai maskapai penerbangan yang berbasis di Eropa akan dapat melakukan penerbangan ke lebih banyak negara dan dapat menawarkan harga tiket yang lebih murah. Deregulasi kebijakan di kawasan mengakibatkan perubahan pada banyak perusahaan penerbangan seperti Lufthansa, British Airways, Alitalia, dan KLM. Pada masa ini terapat privatisasi yang terjadi secara bear-besaran yang menggeser kepemilikan pemerintah ke atas perusahaan ke tangan swasta. Hal ini juga mengakibatkan munculnya berbagai aliansi strategis di antara perusahaan besar. Sebagai contohnya: Lufthansa, dengan United, British Air dan USAir, dan Swissair dengan Delta, dan juga Singapore Air.

Di antara semuanya, strategis aliansi antar KLM Royal Dutch Airlines dan Northwest adalah salah satu bentuk kerja sama yang paling berhasil. Aliansi ini dimulai saat KLM membeli 20 persen saham Northwest pada tahun 1989. Pada masa itu, kombinasi antara kedua perusahaan menghasilkan pendapatan yang besar dan menjadi perusahaan ketiga terbesar di dunia. Meskipun hanya berukuran setengah dari British Airways dan Lufthansa, KLM menjadi maskapai dengan tingkat pertumbuhan tercepat di Eropa. Terlebih lagi pada saat itu, KLM berhasil melakukan penghematan tanpa melakukan penyusutan pegawai dengan cara meningkatkan jumlah penumpang dalam penerbangan.

Pertumbuhan ini juga dipicu oleh kebijakan “open sky” yang diberlakukan pada tahun 1992 antara Amerika Serikat dengan Belanda. Kebijakan ini memungkinkan maskapai penerbangan dari dua negara ini dapat melakukan penerbangan ke setiap pasar di wilayah negara tersebut. Aliansi ini juga tidak terkena kebijakan anti trust Amerika sehingga mereka dapat melakukan kesepakatan harga. Untuk rute penerbangan, Northwest dapat melakukan penambahan frekuensi dengan tambahan 7 keberangkatan. Lebih dari selusin rute penerbangan ke Eropa, Afrika, dan Asia juga tersedia untuk Northwest.

KLM dan Northwest juga melakukan “codes sharing”. Dengan hal ini, kedua maskapai mendapat keuntungan dari travel agent. Kode penerbangan maskapai kedua maskapai ini lebih didahulukan dibanding kode penerbangan maskapai lain.

Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana aliansi ini dapat berjalan dengan baik antara kedua perusahaan yang memiliki karakter, budaya, cara berkomunikasi, dan gaya yang berbeda. Kedua maskapai ini berhasil melakukan kerja sama yang baik dan menguntungkan antara kedua belah pihak. Dengan aliansi ini, kedua perusahaan juga mengalami pertumbuhan yang baik di beberapa pasar internasional. Kasus ini jelas menunjukkan untuk memenangkan persaingan di pasar tidak selalu harus mengalahkan kompetitor. Perusahaan juga dapat melakukan kerja sama dengan perusahaan sejenis dalam industri. Tentu kedua belah pihak harus mendapat keuntungan dan manfaat dengan adanya kerja sama ini. Keuntungan juga tidak hanya didapat secara eksplisit, namun juga implisit seperti pertukaran informasi berharga.
Artikel ini diadaptasi dari buku Principles of Global Marketing karangan Warren J. Keegan dan Mark C. Green

No comments: