Friday, October 19, 2012

85. Vodafone: Membangun Merek Melalui CSR

vodafone 85. Vodafone: Membangun Merek Melalui CSR
Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini, Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.

Agar benar-benar memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, perusahaan tidak dapat hanya mengejar profit semata. Perusahaan yang baik akan menjadi model panutan bagi banyak pihak dan sekaligus memberi sumbangsih pada kemajuan lingkungan sekitarnya.Oleh karena itu semakin banyak perusahaan yang memiliki program CSR (Corporate Social Responsibility) dalam menjalankan bisnisnya. Setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi perhatian CSR:
  • Menjalankan bisnis dengan baik. Perusahaan harus dapat menghasilkan laba sebelum dapat memberikan kontribusinya terhadap lingkungan
  • Perusahaan sebaiknya memiliki komitmen dalam berperilaku etis dalam semua kegiatan operasionalnya
  • Perusahaan berkomitmen untuk memperbaiki situasi lingkungan sekitarnya
Di negara Inggris, Vodafone menjalin kerja sama dengan The National Autistic Society (NAS) dalam menjalankan program CSR. Dengan menjalankan program ini dengan baik, Vodafone juga berusaha untuk “memanusiakan” citra perusahaan di mata para stakeholdernya. Vodafone memiliki keyakinan bahwa program ini dapat membantu perusahaan mewujudkan visi dan tujuan bisnis perusahaan. Hasilnya dapat terlihat dari riset pasar yang telah dilakukan dimana sebanyak 55 persen konsumen memiliki persepsi bahwa perusahaan telah memiliki tanggung jawab dan diperkirakan akan mengalami peningkatan sebanyak 10 persen.

Pada saat yang bersamaan, program ini berhasil meningkatkan tingkat kesadaran konsumen akan keberadaan NAS. Banyak masyarakat publik yang kini mengenal organisasi ini terutama melalui pemberitaan media. Program ini memberikan dampak positif mulai dari pasar, komunitas, lingkungan, perusahaan, dan konsumen.
Vodafone mengeluarkan tiga program kerja sama dengan NAS yaitu:
  • Help! Merupakan program intensif yang ditujukan orang tua dan pengasuh khususnya bagi mereka yang memiliki anak autis. Program ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan autis, cara menjelaskan kondisi tersebut pada saudara dari si anak, pengajar, dan kalangan professional yang relevan. Program ini juga menyediakan tips-tips termasuk teknik untuk memperbaiki komunikasi dan perilaku, hak, dan dukungan dari lingkungan lokal. Program ini juga digunakan menjadi wadah bagi para orang tua yang bernasib sama agar dapat berbagi pengalaman mengasuh anak autis
  • PARIS (Public Autism Resource and Information Service) adalah layanan online, database interaktifpelayanan pada orang autis , para orang tua, dan para pengasuh. Pelayanan ini dapat diakses melalui berbagai cara seperti komputer dan telepon seluler. Program ini sangat berguna karena dalam web ini terdapat berbagai informasi relevan yang sangat berguna.
  • Peningkatan awareness dari media yng disponsori oleh Vodafone. Program ini didesain untuk meningkatkan awareness public mengenai autisme dan pengerjaan untuk NAS. Media promosi yang digunakan bertujuan untuk mempromosikan bai merk NAS dan Vodafone. Dengan program ini donatur lebih mudah dalam pemberian kontribusi seperti melalui sms atau web.
Tidak hanya pada pihak luar, program ini juga meningkatkan moral dari karyawannya. Mereka menjadi lebih yakin bekerja dalam perusahaan ini. Namun perlu diperhatikan bahwa program-program seperti ini harus dibangun dengan konsisten. Dan berorientasi pada tujuan jangka panjang.
Artikel ini diadaptasi dari the Times 100: Business Case Studies

No comments: