Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Pada marketing stories beberapa waktu yang lalu, fokus cerita pada
saat Nike membangun brandnya pada era 1970 sampai dengan 1980-an. Kini
menarik bila kita memperhatikan langkah yang diambil Nike pada masa
1990-an. Pada saat itu Nike memperkenalkan citra perusahaan yang
memiliki sikap dan kepribadian. Pada masa ini Nike membantu kalangan
pemasaran dengan mengenalkan bahwa perusahaan juga mungkin saja memiliki
“attitude”.
Pada saat itu Nike berusaha menargetkan konsumen generasi X
(kebanyakan dari mereka akan berumur hampir 20 tahun pada tahun 1990).
Karakter generasi ini cenderung lebih pemberontak dan lebih berani
bersikap pada orang tuanya. Setiap generasi biasanya mencari sesuatu
yang dapat dijadikaan identitas atau ciri generasinya seperti gaya
rambut, potongan pakaian, dan berbagai aksesoris. Nike berusaha menjadi
simbol dan mempromosikan produknya agar dapat dipakai oleh generasi muda
saat itu.
Nike mengkomunikasikan produknya dengan cara yang tidak biasa. Sepatu
lari menjadi simbol pemberontakan dan individualitas. Nike mencoba
menciptakan citra tersebut dan dengan harga premium. Melalui endorsement
Michael Jordan, Nike berusaha untuk menghubungkan antara olahraga,
fashion, dan gaya hidup. Melalui iklan televisinya, Nike pun berusaha
menyediakan image Nike yang jelas, identitas menarik namun tetap
menunjukan unsur olahraganya.
Dalam kampanye promosinya, Nike berusaha untuk membuat semua materi
promosi mulai dari gambar, slogan dan lainnya dengan cara yang
kontradiktif. Sebagai contoh salah satu iklannya yang menampakkan wanita
muda yang sedang berolahraga dan membawa headline “Just become you’re a
nice girl doesn’t mean you can’t have evil legs.” Kampanye lainnya yang
mengusung tema cukup aneh seperti “Just do it” dan “Bo knows..”
Kampanye ini mengembangkan reputasi Nike di mata konsumen.
Program-program promosi yang menarik ini cukup membantu kinerja
perusahaan. Buktinya Nike berhasil menjadi market leader di industri.
Kompetitor seperti Reebok, Adidas, dan perusahaan lainnya memang
mengambil positioning sebagai produsen sepatu yang kontemporer dan
stylish dengan kinerja yang sangat baik. Namun Nike dapat melakukannya
dengan lebih baik lagi. Keberhasilan menggaet atlet-atlet ternama
menjadi nilai tambah tersendiri bagi perusahaan. Nama dan citra
perusahaan terus meningkat seiring dengan menanjaknya prestasi atlet
tersebut. Agar dapat menghadirkan iklan yang menarik dan kontroversial,
Nike menggunakan sutradara dan berbagai tenaga pendukung yang memiliki
karakter yang sesuai. Hingga saat ini, Nike seringkali membuat media
promosi yang tidak biasa dan menarik perhatian banyak orang.
Artikel ini diadaptasi dari buku Reputation Marketing karangan Joe Marconi
No comments:
Post a Comment