Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
American Express adalah lembaga institusi keuangan yang tidak hanya
dikenal di Amerika namun di banyak negara di berbagai benua. American
Express pernah menyatakan dirinya memiliki kinerja terbaik di industri
dan berhasil menyediakan pelayanan di berbagai produknya mulai dari
obligasi berjangka sampai dengan berbagai bentuk pendanaan. Dalam
beberapa waktu terakhir American Express berhasil mengakuisisi beberapa
lembaga keuangan terkenal seperti perusahaan broker Shearson Hayden
Stone dan perushaan investasi seperti Lehmann Brothers, dan perusahaan
multi finance IDS.
Semuanya nampak baik sampai saat diketahui permasalahan disadari
terdapat permasalahan pada titik strategis perusahaan. Sebelumnya
perusahaan memiliki kebiasaan mengakuisisi perusahaan lalu melakukan
membrandingkannya sebagai American Express, setelah kuat perusahaan ini
diberi nama asal dan kemudian dilakukan merger dengan perusahaan induk.
Kompetitor perusahaan , Visa melakukan program co-branding dengan
United Airlines dan program ini cukup berhasil di pasar. Namun ketika
ditawari kerja sama dengan American Airlines, American Express menolak
dengan arogan. American Airlines kemudian mencoba mengajukan proposal
ini kepada Citibank dan disambut dengan antusias. Di kemudian hari
program ini berjalan sangat baik bahkan beberapa pengamat mengatakan
produk ini menjadi produk paling berhasil dan menguntungkan di industri.
Meskipun brandnya banyak dikenal, American Express mengalami krisis
identitas karena tidak banyak konsumen yang sebenarnya mengetahui letak
kekuatan dan point menarik dari perusahaan. American Express memang
mengembangkan bisnisnya melalui program iklan akuisisi pada badan-badan
terkemuka. Namun pemakaian media iklan yang tidak dimanfaatkan dengan
baik ini juga yang mengakibatkan perusahaan tidak mencapai hasil yang
maksimal.
Perusahaan memang mengeluarkan uang puluhan juta dollar dengan
mengadakan promosi seperti mengadakan acara hiburan, bintang olahraga,
konser, dan sporsorship event. Kepada khalayak publik umum, perusahaan
memang banyak dikenal orang. Perusahaan dipersepsikan sebagai badan
financial yang sangat besar. Namun dalam industri dan pengamat, banyak
pihak yang tidak mengetahui kemana arah yang hendak dituju perusahaan.
Sebagai contoh perusahaan memiliki lima program kartu kredit yang antara
satu sama lainnya saling melakukan kanibalisasi.
Untuk memperbaikinya, perusahaan sebaiknya belajar untuk berbicara
dengan satu suara sama dari sumber yang sama. Sepuluh program kartu
kredit yang dimiliki perusahaan sebaiknya dikomunikasikan dengan berbeda
dan dapat dipersepsikan dengan jelas oleh konsumen. Saat menghadapi
kasus ini American Express dipandang memiliki beberapa muka. Satu muka
mencerminkan kebaikan dan keunggulan organisasi, muka lainnya
menjunjukan keburukan yang dimiliki perusahaan.
Artikel ini diadaptasid dari buku Reputation Marketing karangan Joe Marconi
No comments:
Post a Comment