Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Pertempuran Pepsi dengan Coca Cola memang tidak ada habisnya, ada
begitu banyak babak dan front pertempuran di berbagai negara. Pada
tulisan kali ini, kita akan membahas salah satu bab di antaranya. Pada
tahun 1992, Pepsi menemukan bahwa ada gap di pasar. Menurut Pepsi
konsumen saat itu membutuhkan jenis minuman Cola yang jernih. Setelah
mengeluarkan berbagai macam produk seperti diet cola, cherry cola, cola
bebas gula, cola bebas kafein, perusahaan berusaha mengeluarkan produk
yang satu ini.
Setelah beberapa bulan melakukan tes dan eksperimen perusahaan
memiliki formula minuman terbaru yang dinamakan Crystal Pepsi dan secara
bersamaan juga mengeluarkan produk Diet Crystal Pepsi. Saat itu
perusahaan memiliki keyakinan bahwa kedua produk ini menjadi jawaban
kebutuhan konsumen saat itu. Produk ini menawarkan cola buatan Pepsi
yang paling murni. Namun yang menjadi permasalahan ini di sini, konsumen
sebenarnya tidak mengetahui bagaimana rasa Pepsi Cola sebenarnya mereka
agak bingung ketika dihadirkan cola yang “murni”.
Produk tersebut gagal setelah diluncurkan, kemudian setahun kemudian
perusahaan meluncurkan produk formula baru yang agak mirip. Pada tahun
1994, Pepsi melakukan beberapa pembenahan dan meluncurkan kembali produk
dengan brand “Crystal” saja. Namun konsumen menyadari bahwa produk
tersebut tidak mengalami banyak perubahan dan persepsi tidak populer
dari produk terdahulu masih menempel pada produk baru ini.
Di saat yang sama, secara keseluruhan Pepsi masih mengalami kesulitan
mendiferensiasikan dirinya dengan Coca Cola. Kesulitannya semakin
terlihat ketika Coca Cola telah berhasil menjadi merek yang sangat
terkenal. Di beberapa negara, Coca Cola menjadi merek generic untuk
produk kategori ini. Pepsi telah melakukan berbagai macam cara untuk
memberikan faktor diferensiasi yang signifikan namun nampaknya tetap
belum dapat memberikan perlawanan yang baik pada Coca Cola.
Kesulitan ini sebenarnya bermulai dari pemilihan warna dominan pada
produk. Cola memiliki karakteristik sebagai minuman berwarna kecoklatan
yang memang pantas bila dikombinasikan dengan warna merah. Hal inilah
yang menjadi alasan Coca Cola selalu mengandalkan warna ini dalam
berbagai promosi perusahaan selama lebih dari seratus tahun lamanya.
Pepsi Cola memang telah telanjur salah menentukan warna dalam produk.
Pepsi menggunakan warna merah dan biru, merah sebagai simbol bahwa
produk adalah minuman cola dan biru sebagai faktor yang
mendiferensiasikan dirinya dengan Coca Cola. Selama bertahun-tahun Pepsi
terus mengalami kesulitan dalam kebijakan penentuan warna untuk
menghadapi persaingan dengan Coca Cola. Sampai pada akhirnya Pepsi
mengorbankan warna merah dalam produk sehingga posisi saat ini Coca Cola
identik dengan warna merah sementara Pepsi didominasi warna biru.
Artikel ini diadaptasi dari buku Brand Failures karangan Matt Haig
No comments:
Post a Comment