Seiring dengan perjalanan waktu banyak pengalaman dan cerita yang
kita temui. Pengalaman yang baik akan menjadi sumber motivasi sebagai
pendorong menjadi lebih baik. Pengalaman yang buruk menjadi sumber
pembelajaran dan perbaikan dari situasi saat ini. Dalam kesempatan ini,
Marketeers membagikan 100 Classic Marketing Stories sebagai sumbangan
kecil pada dunia bisnis saat ini. Inilah kumpulan dari 100 kasus
pemasaran menarik yang pernah terjadi sepanjang masa.
Pada tahun 2002, saat itu Ovaltine sedang merayakan ulang tahunnya
yang ke 98. Pada tahun yang sama, perusahaan menutup pabrik di Inggris
dan terpaksa untuk mengakui bahwa Ovaltine kehilangan pangsa pasar
utamanya. Perusahaan berusaha keras memicu penjualan dengan berbagai
cara bahkan dengan diskon besar pada produk namun nampaknya tidak banyak
pembeli yang tertarik.
Produk ini pertama kali diproduksi oleh Perusahaan asal Swiss pada
tahun 1904. Tidak lama setelah produksi pertamanya, minuman ini segera
menjadi minuman favorit di Inggris yang sering dikonsumsi sebelum tidur.
Walaupun terkenal akan minuman sebelum tidur, Ovaltine sebenarnya
ditujukan sebagai minuman yang disantap di pagi hari. Ovaltine menjadi
sponsor resmi pada Olimpiade tahun 1948 dan dikenal sebagai minuman
berenergi (istilah ini baru kita biasa pakai bertahun-tahun kemudian).
Merk perusahaan kembali terangkat pada tahun 1953 yang digunakan Sir
Edmund Hillary dalam pendakian Gunung Everestnya yang terkenal. Minuman
ini bahkan dirumorkan dapat mengobati impotensi, puluhan tahun sebelum
Viagra dipasarkan.
Menariknya produk ini mengalami pergantian image dan menjadi populer
sebagai “obat” insomnia, obat penguat untuk atlet, dan beberapa fungsi
lainnya. Ovaltine menikmati masa ini karena ada begitu banyak orang tua
yang memiliki kebiasaan untuk minum produk ini sebelum tidur. Kebiasaan
ini tidak terpisahkan dari kehidupan konsumen selama beberapa tahun.
Namun sayangnya Ovaltine kurang mencermati konsumen generasi
berikutnya. Kalangan muda saat itu memiliki pola hidup yang berbeda bila
dibandingkan dengan orang tuanya. Jam kerja kalangan muda ini lebih
lama, kegiatan hariannya lebih melelahkan, transportasi yang lebih padat
sehingga semakin banyak waktu yang dihabiskan di jalan, dll. Untuk
kegiatan sebelum tidur, kalangan muda ini lebih senang untuk mengonsumsi
anggur atau menonton acara televisi sampai terlelap.
Ovaltine menyadari hal ini setelah perusahaan mengalami penurunan
penjualan produk secara bertahap. Sebagai langkah antisipasi awal,
perusahaan mengeluarkan beberapa produk yang ditujukan pada kalangan
muda dan bahkan usia kecil. Mereka berusaha mengenalkan produk pada
konsumen generasi berikutnya dan berharap proses regenerasi konsumen ini
berjalan dengan baik. Tentunya sebetulnya hal ini dapat diminimalisasi
perusahaan bila dapat memantau perilaku konsumen secara berkala.
Artikel ini diadaptasi dari brand failures karangan matt haig
No comments:
Post a Comment